Postingan

Shut up honey

Gambar
akhirnya aku kembali.. kembali lemah.. kembali tidak berguna.. kembali menjadi manusia yang mudah menyerah.. kembali menangis setiap malam.. dan kembali menulis untuk saat ini.. maafkan aku sayang, tak bermaksud ku menyakiti mu, tak bermaksud ku membohongi mu apalagi tak percaya dengan dirimu. bahkan aku sendiri pun tak tau apa yang terjadi dengan ku sepanjang malam. kau berikan apapun yang ku mau kau berikan apapun yang ku minta kau lebar kan pundah mu untuk ku bersandar namun masih saja keterpurukan ini kembali menghantui jika suatu saat aku sudah mampu untuk memiliki mu seutuhnya, tak kan kubiarkan kau meninggalkanku tidur dengan tenang dimalam hari.  aku terlalu takut untuk sendiri sayang aku tak ingin malam itu ada aku tak pernah menginginkan kesepian apalagi jika itu berbicara tentang luka benar katamu sayang, mungkin aku hanya lelah aku tak pernah ingin menjadi gila apalagi sampai kehilanganmu aku ingin kita segera meninggalkan semuanya, dan membuat kisah yang lebih

mUteTM

Gambar
Cukup sedih melihat kondisi universitas tercinta, saya tidak mengatakan perihal bangunan, fasilitas ataupun metode pembelajaran digunakan, karena sudah sangat jelas hal itu dibawah rata-rata. Disini saya ingin berbagi pengalaman sedikit tentang nasib mahasiswa yang berkuliah disini.  Pagi tadi salah seorang teman kelas saya yang bernama nay (nama samaran) bercerita pada saya, atau lebih tepatnya menanyai saya mengapa mengambil mata kuliah di semester 3, padahal sudah sangat jelas pada saat itu saya membayar UKT full dan mengikuti pembelajaran kuliah seperti umumnya, hanya saja tidak seperti mahasiswa lain yang seangkatan saya. Seperti biasa saya selalu menceritakan dengan sangat bersemangat untuk menghujat dan membenci prodi, dosen beserta jajarannya. Namun hal tersebut justru membuat nay tertawa sambil ingin menangis, padahal saya tak berniat untuk membuat nya kasihan pada saya. Entah bagaimana pun atau sampai kapan pun ketika pembahasan itu diulas saya tidak pernah terima

Bukan Gerak, Melainkan Detak

Gambar
Hidup adalah sebuah masalah, kurang lebih begitu, katanya.. Hidup adalah sebagian daripada takdir. Hidup adalah sebuah keikhlasan. Hidup adalah merelakan. Hidup tidak indah, tapi ketika kita hidup dunia akan indah. Ah Shitttt.. Jancok..!!!!!! Maafkan saya tuhan, tak bermaksud saya memaki apa yang kau berikan,saya hanya sedikit kesal, bukan berarti saya tidak bersyukur dengan apa yang kau gariskan. Memang beginilah manusia tuhan, kadang sering lupa bahwa dirinya bukan siapa-siapa, tapi saya juga tidak menginginkan ini tuhan jika engkau tidak menghendaki. Semaksimal mungkin saya selalu berada dijalan mu, namun tetap saja saya goyah. Tuhan.. engkau tau setulus apa saya memohon padamu, bahkan tetesan air mata milik mu ini yang menemani tulisan ku sekarang. Untuk mengungkapkan saja, sepertinya sangat mustahil tuhan, setidaknya saya masih memiliki hati dan tangan kepemilikan mu. Saya belum menyerah tuhan, dan sepertinya tidak akan menyerah. Meski saya tau saya tidak memiliki ribu

Pergi Yang Bukan Untuk Melupakan

Gambar
Kegoncangan.. meski tak sedahsyat az-zalzalah, namun rasanya sudah hampir setengah mati, kiranya begitu. Meski bukan pertama kalinya atau bahkan menjadi yang terakhir kalinya. Malam itu saya mendengar seseorang mengatakan "begitulah hidup". Sial.. saya termakan ucapan sendiri, bahwa semua sudah tergantung takdir. Sangat dzolim jika saya membenci sebuah takdir, bahkan berniat menggugat tuhan. Mimpi yang begitu buruk, tak ada niatan untuk tidur kembali jika akan di pertemukan dengan kondisi semacam itu. Perjalanan malam.. bukan.. ini bukan sebuah pengkaderan.. atau justru iya, namun tuhan lah yqng menjabat sebagai litbang. Saya merasa sangat konyol, bodoh, bahkan sangat tidak berguna. Apa yang bisa dilakukan perempuan itu selain menangis dan berbohong. Bukan trauma, bukan depresi. Bahkan saya tidak percaya dengan itu, larut dalam kesedihan berlebih? tentu saja tidak, atau justru membiasakan? jelasnya bukan, karena tak lain berawal dari keterpaksaan. Malam itu titik

Berharap Kepada Yang Sudah Pasti

Gambar
kring... "ada apa?" "tidak.. saya hanya ingin tau kondisi mu saat ini," "saya cukup baik malam ini, dan sedikit tenang" "tidak perlu berbohong, kita bersama sudah lama, kiranya juga merasakan yang sedang anda rasakan". "gempuran cukup keras, tapi tak separah biasanya" "tentu, saya yakin anda tak begitu menghiraukan itu" "saya ingin malam ini menjadi tidur ternyenyak mu tanpaku, meski sudah lama aku meninggalkan mu tanpa kabar" "tak masalah, bahkan tuhan tau itu" "jangan bawa nama tuhan, saya sangat begitu percaya dengan nya, tak mungkin mengecewakan" "memang benar, tapi begitulah mulut mu, penuh kebohongan" "jangan katakan itu, saya berusaha jujur malam ini" "niat yang bagus, saya yakin anda pasti bisa" "maksudmu?" "bisa untuk jujur dengan dirimu sendiri, maksudku" "bagaimana ibu?" "sebisa mungkin saya menjaganya disini,

Malam Terlalu Malam

Gambar
Mukhalafatu lil hawadits , untuk malam ini mungkin iman saya yang sangat tipis ini telah hancur lebur, anggapannya ini adalah sebuat tamparan parah, meski bukan hanya saya yang merasakan. Saya adalah orang yang sekali nya mendapat kritikan akan langsung berfikir hingga tuntas, tak jarang mencocok-cokok an dengan hal lalu yang juga pernah saya alami, kemudian saya akan merubah total. Bisa dikatakan kena mental kalau bahasa sekarang. Malam ini bukan malam pertama saya kembali menata niat untuk hidup, lebih tepatnya saat saya di bebani tanggung jawab sebagai litbang oleh gusti allah, kata mas citra seperti itu. Saya tak menghitung, seberapa banyak orang yang sudah mengingatkan saya namun terabaikan, tak terkecuali senior-senior saya di SM. Sederhana nya untuk menutup aurat dan berbicara sedikit sopan. Saya yang terlalu menjunjung idealis sebagai perempuan liberal akhirnya terpatahkan, dan saya yakin gusti allah sendiri yang mengingatkan saya melalui mas citra. Meski tak menyin

Broken Chain

Gambar
Berjalan dibawah rembulan, yang kebetulan malam ini sangat terang, saya juga melihat dirinya sedang tersenyum di atas sana. dalam perjalanan pulang kembali ke kamar ada satu harapan yang terlintas di pikiran saya, ya.. benar.. saya tidak ingin melihat orang di sekitar saya bersedih, atau setidak nya saya ingin membuat mereka lupa bahwa mereka punya lupa, yaa.. walaupun sementara. seringkali dikatakan dirimu cukup pandai membuat orang lain cerita, tertawa hingga lupa waktu. membahasa ke random an hidup yang memang perlu di tertawakan. melihat 4 tahun terakhir saya jadi teringat, bahwa setiap pergantian tahun tak enak rasanya tanpa ada air mata, sedikit terasa seperti kutukan, karena saat orang orang merayakan kebahagiaan di awal tahun, justru saya sudah di sambut manis oleh tangisan. sebenarnya bukan hanya itu penyebab yang membuat saya lebih sering menertawakan rasa sakit atau kesedihan, tapi lebih kepada agar kita kuat. ya memang sedikit sok sok an kuat.. tapi pernah gak